Kadisdik Demak Akui Dipanggil Kejaksaan Terkait Kasus Dugaan Pemotongan Gaji GTT/PTT

Demak | Forum Kota – Dugaan pemotongan gaji GTT/PTT kabupaten Demak yang terlontar saat para tenaga honorer itu melakukan aksi demo dan audiensi di DPRD beberapa waktu lalu masih menjadi atensi publik Kota Wali Demak. Karena hingga saat ini siapa memotong, siapa dipotong dan untuk apa hasil dari potongan tersebut masih menjadi misteri yang belum terungkap.

Kepala Dinas Pendidikan Demak Haris Wahyudi Ridwan

Para pegiat sosial dan anti korupsi Demak yang tergabung dalam pasukan Ubur Ubur (Upaya Bersama Untuk Rakyat Unggul Berdaulat Makmur) dengan jaringan yang mereka miliki secara sigap menyikapi masalah tersebut dengan rangkaian tindakan investigasi lapangan.

Kordinator bidang komunikasi media dan kelembagaan pasukan Ubur Ubur Eko Sugiarto menyampaikan bahwa pasukan Ubur Ubur telah menemukan dan akan terus mencari fakta baru guna membuka tabir yang menyelimuti masalah tersebut.

Sosok yang lebih dikenal dengan panggilan Eko HK ini menjelaskan bahwa sejak awal masalah dugaan pemotongan gaji GTT/PTT telah bergulir ke ranah hukum, namun hingga kini aph belum mau terbuka kepada publik, sejauh mana penanganan yang telah mereka lakukan sehingga muncul berbagai opini publik berkaitan dengan masalah tersebut.

“Sejak para tenaga honorer daerah menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka kepada wakil rakyat, aph telah melakukan koordinasi dengan legislatif untuk menangani masalah tersebut,” ungkapnya.

Menurut dia sumber dari legislatif menyebut adanya permintaan dari aph untuk melakukan penanganan terhadap kasus tersebut.

“Sebagai bagian dari masyarakat Demak, kami akan mendesak para pihak terkait untuk segera menuntaskan masalah tersebut agar tidak berlarut-larut dan memancing berbagai opini liar publik,” tegas pemilik akun Hukum-Kriminal di berbagai platform media sosial ini.

Kepala Dinas Pendidikan Demak Haris Wahyudi Ridwan saat dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp-nya (25/2) menjawab, “Kita sudah di undang di mintai keterangan” namun Haris enggan berkomentar lebih lanjut mengenai masalah tersebut.

Ungkapan senada terkait kasus dugaan pemotongan gaji honorer daerah juga dilakukan inspektorat setempat, dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp-nya (25/2), kepala inspektorat Demak Kurniawan hanya menjawab,”Ya pak tks infonya, kami berproses sikap rekan2 honorer kita sikapi proporsional. kejaks sdh koord dg insp”, jawabnya. *** Yok