Skornya jauh kalah dari Sidoarjo, Jombang, dan Magetan yang masuk tiga besar, inilah peringkat terakhir kabupaten paling maju di Provinsi Jawa Timur versi IDSD 2024, yang diberi julukan Kota Bahari yaitu Sampang.
– Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dapat digunakan sebagai refleksi dinamika ekonomi dan semangat inovasi suatu wilayah.
Mengingat laporan tersebut menyajikan peta persaingan antar daerah di Indonesia, baik dalam lingkup provinsi maupun kota/kabupaten.
Di arena provinsi, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali masuk dalam tiga besar.
Sementara di peringkat 4 adalah Jawa Timur yang memperoleh skor IDSD 3,88.
Kompetisi antar kabupaten di Jawa Timur juga tidak kalah seru. Peringkat pertama berhasil dikuasai Sidoarjo berkat skor 3,86.
Jombang dan Magetan kemudian menyusul di peringkat 2 dan 3.
Di sisi lain, Sampang berada di posisi terbawah setelah mendapat skor 3,18. Kota Bahari melampaui Sidoarjo, Jombang, dan Magetan yang masuk tiga besar.
Lalu, bagaimana dengan daerah lainnya? Berikut adalah daftar peringkat IDSD BRIN 2024 untuk Provinsi Jawa Timur:
1. Sidoarjo – 3,86
2. Jombang – 3,82
3. Magetan – 3,78
4. Ponorogo – 3,75
5. Ngawi – 3,75
6. Kediri – 3,73
7. Malang – 3,73
8. Jember – 3,72
9. Madiun – 3,71
10. Banyuwangi – 3,68
11. Tulungagung – 3,64
12. Lamongan – 3,64
13. Pacitan – 3,56
14. Blitar – 3,53
15. Mojokerto – 3,53
16. Pamekasan – 3,46
17. Situbondo – 3,45
18. Trenggalek – 3,40
19. Probolinggo – 3,40
20. Nganjuk – 3,39
21. Bangkalan – 3,38
22. Gresik – 3,37
23. Tuban – 3,37
24. Pasuruan – 3,36
25. Bojonegoro – 3,35
26. Lumajang – 3,33
27. Bondowoso – 3,32
28. Sumenep – 3,25
29. Sampang – 3,18
Penilaian Berdasarkan 12 Pilar
Skor IDSD diperoleh dari hasil penilaian pada 12 pilar utama.
Pilar-pilar tersebut mencakup institusi, infrastruktur, adopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), stabilitas ekonomi makro, kesehatan, keterampilan tenaga kerja, pasar produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, dinamika bisnis, dan kapasitas inovasi.
Setiap daerah dinilai berdasarkan kekuatan dan tantangan pada masing-masing aspek tersebut.
Daerah yang unggul umumnya memiliki tata kelola yang baik, infrastruktur yang memadai, serta aktif mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Capaian ini menjadi cerminan bahwa daya saing daerah tidak hanya bergantung pada status sebagai kota besar.
Namun juga pada komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan publik dan mendorong inovasi.
()(TribunJateng.com)