Kota Wali Marak Perjudian, Kapolda Diminta Turun Tangan

H. Zayinul Fata, SE, Wakil Ketua DPRD Demak dari PKB yang menurut perhitungan akan menjadi Ketua DPRD, karena partainya memenangi Pemilu 2024 di Demak

Demak | Forum Kota ,-

Kota Wali yang disandang kabupaten Demak, menurut bayangan secara umum adalah sebuah Wilayah yang penuh dengan nuansa Religius. Namun kenyataannya sangat memprihatinkan dari segi ketaatan di bidang hukum, baik hukum positif maupun hukum agama.

Hal tersebut tercermin dari maraknya bisnis perjudian, terutama Togel. Praktis di seluruh kelurahan dan desa yang ada di Demak, bisa didapati penjual togel, bahkan di beberapa wilayah juga bisa didapati Arena Sabung Ayam dan juga cafe serta warung remang-remang yang identik dengan praktik prostitusi.

“Untuk berantas togel, sepertinya sangat sulit mas, karena sudah jadi hobi sebagian masyarakat”, ujar H. Sajimin, warga Sayung, beberapa waktu lalu.

Ditambahkannya, bahwa mereka, penggemar togel, bukan tidak paham hukum positif dan hukum agama, tetapi mereka semua sadar, tapi ndableg.

“Wes… pokoke angel mas”, pungkasnya.

Di tempat terpisah, Aan Muhapit, warga Mranggen, menegaskan bahwa semua itu tergantung kemauan Aparat Penegak Hukum.

“Intinya Polisi mau menegakkan hukum atau tidak ? Selagi Togel itu masih masuk dalam kategori Pasal 303 KUHP, ya polisi harusnya berkewajiban memberantasnya. Kalau Kapolres Demak kesulitan, ya Kapolda harus turun tangan, apalagi beliau kabarnya akan ikut maju dalam Pilgub Jateng mendatang, harusnya ada gebrakan yang bisa dikenang masyarakat”, paparnya kemarin 14/5.

Dihubungi melalui saluran WhatsApp, Rabu siang 15/5, Wakil Ketua DPRD Demak, H. Zayin Fata, mengaku prihatin dengan banyaknya masyarakat yang gemar bermain judi. Menurutnya, selain polisi harus bertindak secara masiv, juga diperlukan dukungan berbagai unsur masyarakat untuk menumbuhkembangkan kesadaran.

“Lha iya, hobi dan hiburan kok pasang togel dan judi online, ini kita perlu untuk sama-sama duduk bareng, guna mendapatkan ide-ide yang solutif”, ujarnya.

Masih menurut Zayin, bahwa polisi setahunya sudah melakukan pembinaan terhadap masyarakat yang gemar berjudi togel, namun karena mungkin jumlahnya banyak, sehingga pola yang diterapkan adalah persuasif.

“Menurut saya tindakan polisi harus masivitas, kalau hanya togel kupon yang ditindak, maka penggemarnya beralih ke situs judi online, dan ini jaringannya sangat kompleks, menurut informasi yang saya baca, nilai transaksinya mencapai ratusan trilyun”, paparnya.

Diceriterakan Zayin, bahwa korban judi online di Demak sudah sangat banyak. Bahkan ada pengurus koperasi yang mengalami kekalahan hingga beberapa milyar. Akibatnya, tentu dana nasabah yang melayang.

“Karena judi online ini ranahnya pusat, kita berharap Negara harus hadir dalam pemberantasannya. Sebab seiring perkembangan teknologi, warga pedesaan pun ikut jadi korban permainan Slot dan sejenisnya”, pungkasnya.

*** Bagus BS