Demak, Forum Kota,-
Gedung baru Bappeda Demak terancam mangkrak tak berguna karena calon penghuninya merasa was was dan khawatir terhadap keselamatan dirinya bila bekerja dalam gedung tersebut. Kepada forkot beberapa staf bappeda menyatakan sejak serah terima hasil pekerjaan dari rekanan pada Oktober tahun lalu mereka sudah ragu dengan kualitasnya. “Hasil kerjanya amatiran, finishing tidak rapi, kebocoran ada di sana bahkan plafon sdh ada yang ambrol,” ujar salah satu karyawan yang keberatan disebut namanya. Sebenarnya, kata dia rekanan sudah melakukan perbaikan dalam masa pemeliharaan hasil pekerjaannya namun hasilnya masih mengecewakan.
Belum lama ini bahkan beberapa karyawan dibuat panik gara gara terjebak di dalam lift gedung berlantai tiga tersebut. Setelah diselidiki penyebabnya adalah korslet di bagian instalasi yang terletak di lantai dasar. Tempat yang dipakai untuk meletakkan mesin dan instalasi listriknya terkena air akibat adanya rembesan di lantai dasar.
Rendahnya mutu hasil pekerjaan beberapa proyek pemkab Demak juga menjadi perhatian Ketua FDB (Forum Demak Bersatu) M Rohmat. Dikatakannya, sebagai warga Demak dia merasa prihatin terhadap kualitas pekerjaan proyek Pemkab Demak
“ini kan fasilitas umum, gedung pemerintah, yang dipakai adalah duit rakyat, jangan asal bangun dong, l” ujarnya. Kepada para pengguna anggaran dan jajaran ke bawah yang terkait pekerjaan fisik atau proyek Rohmat meminta agar dapat menjaga integritasnya.
“Jangan takut tekanan dari siapapun termasuk rekanan atau apapun bentuknya, jabatan adalah amanah dari Allah. Jangan sampai merugikan keuangan negara karena mereka juga harus ikut bertanggung jawab kalau ada proyek yang bermasalah,” tandasnya
Pembangunan gedung bappeda kab Demak yang dialokasikan dari sumber dana APBD TA 2023 diduga dikerjakan asal jadi dan berpotensi merugikan keuangan negara. Seperti yang diketahui melalui halaman LPSE kabupaten Demak proyek tersebut dilelang dengan nilai proyek 5 miliar lebih dari sumber dana APBD demak TA 2023 dan dimenangkan oleh CV Nakula sadewa dengan sistem gugur. dari penelusuran tim forkot ditemukan adanya kerusakan di beberapa bagian gedung baru yang masih kosong tersebut, seperti tembok yang retak, plafon yang bolong, dan cat yang mengelupas, serta atap yang bocor. Saat ini kerusakan tersebut telah diperbaiki oleh beberapa pekerja. Dilansir dari berbagai sumber yang berpengalaman dibidang kontruksi terkait retakan pada dinding bangunan bisa terjadi karena beberapa faktor diantaranya kualitas material yang rendah, beban yang disangga dinding terlalu berat, kesalahan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi serta faktor alam seperti adanya pergeseran tanah atau gempa. Terkait kualitas gedung Bappeda yang masih baru tersebut dinputaru kabupaten Demak sebagai pihak yang berkompeten dalam pembangunan infrastruktur dan kontruksi di kab demak belum bisa di klarifikasi oleh forkot.*** tgh/dp