DEMAK BICARA –Di tengah ketegangan yang terus meningkat, serangan oleh pasukan Israel dan pemukim ekstremis terhadap warga Palestina kembali terjadi di Tepi Barat.
Dua kejadian terpisah pada malam Sabtu menunjukkan pola kekerasan yang terus berlanjut dan menyebabkan korban, baik secara fisik maupun psikologis.
Serangan Malam Hari di Nablus
Di desa Kafr Qallil, sebelah timur Nablus, sebuah serangan oleh pasukan militer Israel dilaporkan melukai seorang wanita hamil. Pasukan Israel menyerbu desa tersebut dengan melemparkan peluru tajam, granat kejut, dan tabung gas air mata. Akibatnya, seorang wanita hamil berusia 24 tahun pingsan setelah menghirup gas air mata.
Menurut laporan dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), wanita tersebut jatuh dari ketinggian saat pingsan. Setelah menerima perawatan darurat di lokasi, ia segera dibawa ke rumah sakit. Insiden ini menyoroti risiko yang dihadapi warga sipil, terutama mereka yang rentan, di tengah operasi militer yang sering terjadi di wilayah permukiman.
Peningkatan Tragedi di Gaza: Jumlah Korban Tewas Terus Meningkat Setiap Hari
Rencana Permukiman Kontroversial Israel: ‘Mengubur Gagasan Negara Palestina’
Pembunuhan di Sekitar Ramallah
Di lokasi terpisah, serangan juga terjadi di dekat pintu masuk kota Atara, sebelah utara Ramallah. Seorang pemukim ekstremis dilaporkan melepaskan tembakan ke arah warga Palestina.
Meskipun serangan ini tidak menimbulkan korban luka, kejadian tersebut menambah daftar panjang provokasi dan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ekstremis. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya laporan tentang agresi oleh pemukim terhadap warga Palestina.
Insiden-insiden ini bukan kejadian yang terisolasi. Laporan dari Komisi Penjajahan dan Perlawanan Tembok menunjukkan bahwa pada bulan Juli saja, tercatat lebih dari 1.821 serangan oleh pasukan pendudukan Israel dan pemukim. Mayoritas serangan ini, yaitu 1.355, dilakukan oleh tentara Israel, sementara 466 serangan lainnya dilakukan oleh pemukim.
Data ini menunjukkan bahwa kekerasan sering terjadi di berbagai wilayah, dengan gubernur Ramallah, Hebron, dan Nablus menjadi lokasi utama serangan.
Arab Saudi Menegaskan Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Negara Palestina dan Berakhirnya Perang Gaza
Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Parah: Dua Bayi Palestina Meninggal Akibat Kekurangan Gizi
Pola kekerasan yang terus meningkat ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keselamatan dan keamanan warga Palestina di wilayah Tepi Barat. Kejadian-kejadian ini menegaskan urgensi untuk menemukan solusi damai dan adil yang dapat menghentikan spiral kekerasan ini.***
