Tanggapi Kasus Rudapaksa Pelajar Demak Ketua DPRD Demak Tekankan Pentingnya Pendidikan Agama

Demak | Forum Kota

Kasus rudapaksa dengan terduga pelaku RH, siswa SMA Negeri 2 Demak dan korban, ML (14 th) siswi salah satu SMP Negeri di kota yang sama adalah salah satu bukti bahwa dekadensi moral di era digital tak lagi sekedar narasi di bumi kota wali.

Munculnya pemberitaan di salah satu media online dengan laman https://mediaindonesiamaju.com/siswi-smp-1-demak-di-perkosa-siswa-smu-n-2-demak-di-depan-teman-temannya/ seharusnya menjadi sebuah ancaman sosial yang serius bagi para pemangku kepentingan di kota ini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak, Haris Wahyudi Ridwan saat dikonfirmasi forkot melalui pesan selulernya (24/9) membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Nggih sudah kita klarifikasi, dan kita kolaborasi dengan dinsos p2pa. Untuk kewenangan kita sd smp untuk sma di cabdin wil 2. Info di laporkan korban ke pihak kepolisian, “ujar Haris melalui pesan whatsapp-nya. Menurut dia, kejadian tersebut adalah dampak dari kebebasan akses digital.

Secara terpisah Ketua DPRD Demak Zayinul Fatta menyampaikan perlunya penguatan di bidang pendidikan agama sebagai perisai dalam menghadapi degradasi moral yang sedang mengancam generasi muda. Menurutnya, pendidikan dalam konteks Islami menawarkan kerangka etika komprehensif yang dapat membantu mencegah dekadensi moral di kalangan generasi muda. Demikian disampaikan Zayin melalui ponselnya (24/9).

Beberapa prinsip dan praktik utama dari ajaran Islam yang dapat membimbing generasi muda muslim menuju jalan yang lebih berbudi luhur dan lurus secara moral menurut politisi PKB tersebut adalah :

-Tauhid: Konsep Tauhid, keyakinan akan keesaan Allah SWT, menjadi landasan moralitas Islam. Mengenali kehadiran Allah SWT membantu menanamkan tujuan, akuntabilitas, dan tanggung jawab moral dalam diri individu.

-Menghormati keluarga: Islam sangat menekankan pentingnya ikatan keluarga dan memperlakukan orang tua serta orang yang lebih tua dengan hormat dan baik hati. Menjunjung tinggi nilai-nilai ini membantu menjaga ikatan keluarga yang kuat.

-Kesopanan dan Kesantunan: Islam mendorong kesopanan dalam berpakaian dan berperilaku. Remaja muslim didorong untuk mematuhi aturan berpakaian yang menutupi tubuh dengan pantas dan menjaga kehormatan dengan lawan jenis.
Menghindari kegiatan terlarang: Alqur’an dan Hadits dengan jelas menguraikan apa yang dilarang, termasuk alkohol dan seks pranikah. Mematuhi pedoman ini membantu remaja menghindari perilaku yang mengarah pada kerusakan moral. Kegiatan yang sangat dianjurkan remaja Islam diantaranya terlibat dalam pembelajaran dan pengembangan diri, seperti beraktivitas dalam forum kajian Islam.

-Amal dan Tanggung Jawab Sosial: Mendorong generasi muda untuk terlibat dalam amal (sadaqah) dan pengabdian masyarakat menumbuhkan rasa empati dan kasih sayang terhadap orang lain. Hal ini membantu melawan dampak negatif materialisme dan konsumerisme.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa dekadensi moral di kalangan generasi muda menjadi perhatian masyarakat masa kini, termasuk di kalangan umat Islam. Dengan berpegang pada nilai-nilai etika dan moral Islam, generasi muda muslim dapat menghadapi tantangan kehidupan modern sambil tetap setia pada keyakinan dan prinsip mereka. Islam memberikan kerangka yang kuat untuk mencegah kerusakan moral dengan menekankan tauhid, nilai-nilai kekeluargaan, kesopanan, penghindaran aktivitas terlarang, amal, dan menuntut ilmu. Mendidik dan membimbing generasi muda sejalan dengan prinsip-prinsip ini dapat berkontribusi pada kehidupan yang lebih lurus secara moral dan memuaskan, sesuai dengan ajaran Islam.
Berbeda dengan Ketua DPRD Demak, Zayinul Fatta, Sekda Demak Ahmat Sugiharto justru menunjukkan sikap kurang terpuji dengan tidak merespon sama sekali adanya ancaman dekadensi moral yang tengah melanda remaja Demak. Ketika diminta tanggapan oleh forkot terkait adanya kasus rudapaksa yang dimuat pada laman website tersebut di atas, Sekda bungkam tak menjawab. ***forkot/sbr/mim