40 Klub Voli Ikut serta dalam Kawula Alit Cup I 2025 di Kota Kediri

| KEDIRI –Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati membuka Turnamen Terbuka Voli Putri Antar Club se-Jawa Timur bertajuk Kawula Alit Cup I 2025, Minggu (27/7/2025).

Turnamen yang diadakan di Lapangan Voli Kelurahan Semampir ini direncanakan berlangsung dari tanggal 27 Juli hingga 29 Agustus 2025 dan diikuti oleh 32 klub voli putri serta 8 klub voli putra dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari para penggemar bola voli. Klub-klub yang berpartisipasi berasal dari Kota dan Kabupaten Kediri, Blitar, Tulungagung, Magetan, Madiun, Mojokerto, Sidoarjo, Trenggalek, Jombang, Malang, hingga Nganjuk.

Selain memperebutkan gelar juara, turnamen ini juga menjadi ajang pemanasan menjelang kompetisi-kompetisi olahraga tingkat daerah dan provinsi.

“Turnamen voli ini bukan sekadar ajang kompetisi biasa. Melainkan menjadi sarana penting untuk menyalurkan bakat generasi muda di bidang olahraga,” kata Wali Kota Kediri yang akrab disapa Mbak Wali.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan pihak yang mendukung terselenggaranya turnamen tersebut. Menurut Vinanda, olahraga bukan hanya membentuk fisik, tetapi juga karakter.

Turnamen ini diyakini mampu menumbuhkan nilai-nilai penting seperti kedisiplinan, kerja sama, tanggung jawab, dan sportivitas dalam diri para atlet muda.

Nilai-nilai tersebut dianggap sangat penting sebagai bekal dalam kehidupan bermasyarakat dan pembangunan daerah.

“Turnamen ini juga sejalan dengan visi misi Kota Kediri MAPAN, khususnya dalam mewujudkan Kota Kediri Ngangeni. Kami ingin para peserta dari luar kota merasa betah dan nyaman di sini,” lanjutnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-29 Kawula Alit dan Hari Jadi Kota Kediri ke-1.146.

Mbak Wali juga menyampaikan pesan kepada para atlet yang bertanding agar senantiasa menjunjung tinggi sportivitas. Menurutnya, dalam pertandingan menang dan kalah adalah hal yang biasa.

Namun, yang paling penting adalah sikap saling menghargai dan bermain dengan etika.

“Inilah makna sejati dari olahraga. Jangan sampai kita curang hanya demi kemenangan. Saya juga senang turnamen ini bisa menjadi ajang lahirnya bibit atlet berprestasi,” katanya.

(Luthfi Husnika/)

editor: eben haezer