Dampak Tambang Parung Panjang, Rumah Warga Retak Akibat Truk Harian

– Sebuah rumah warga di Desa Rengas Jajar, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami peristiwa tidak menyenangkan, yaitu dinding bagian depan rumahnya retak lebar dan kaca jendela pecah akibat guncangan truk tambang yang sering melintasi depan rumah setiap hari.

“Rumah saya sampai dindingnya retak, kaca jendela pecah ini,” ujar Ipah, salah satu warga sambil menunjukkan jendelanya yang sudah rusak, kepada

Menurutnya, perusahaan tidak memberikan penggantian apa pun untuk kerusakan yang terjadi pada rumahnya. Bahkan, perusahaan yang menyebabkan kerusakan pada rumahnya juga tidak memberikan bantuan sama sekali kepada warga.

“Perusahaan tersebut tidak pernah memberikan apa-apa kepada warga, jika perusahaan dekat sini baik. Terkadang memberikan bantuan sembako kepada warga,” katanya.

Ia juga berharap perusahaan-perusahaan yang melanggar aturan sebaiknya secara permanen ditutup oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Namun, perusahaan yang baik dan mematuhi peraturan, menurutnya, dapat kembali dibuka.

“Hanya perusahaan yang berkualitas yang seharusnya diperbolehkan beroperasi. Saya setuju bahwa perusahaan yang bermasalah tidak perlu lagi dibuka, dan harus dihentikan selamanya,” katanya.

 

Beberapa waktu yang lalu, truk tambang yang melintasi Parung Panjang dari Rengasjajar dan sekitarnya menimbulkan kemarahan masyarakat. Kejadian ini terjadi karena mereka tidak mematuhi jam operasional yang berlaku.

Beberapa warga Tangerang datang mengunjungi petugas Dishub Kabupaten Bogor yang sedang beristirahat. Mereka kesal karena petugas Dishub membiarkan truk tambang melewati jalan di luar jam operasional.

Akibat ketegangan yang terjadi antara truk tambang dengan masyarakat serta mempertimbangkan pembangunan jalan utama Parung Panjang, Gubernur Dedi Mulyadi mengambil keputusan tegas dengan menunda sementara operasional perusahaan pertambangan di kawasan Parung Panjang, Cigudeg, dan Rumpin.