Depok | Forkot – Seribu penari dari 45 cabang sanggar tari Ayodya Pala bakal menggoyang pelataran Kantor Walikota Depok di 25 Oktober 2025 mendatang.
Pergelaran ini dilakukan oleh sanggar tari Ayodya Pala untuk meraih rekor Muri untuk pergelaran tari terbesar dan peserta tari terbanyak.
Lebih dari itu, peraihan rekor Muri ini juga dimaksudkan untuk merangsang dan menularkan semangat dan gairah sanggar tari yang ada agar tetap tumbuh dan berkembang secara sehat. Hal ini dikatakan Baas pembina Ayodya Pala (8/10) di Balai Rakyat Depok Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok saat latihan persiapan pergelaran 1000 penari.
Senada dengan Baas, Dr. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si selaku wakil ketua dalam penyelenggaraan tari tersebut menerangkan, sanggar tari adalah bagian dari giat ekonomi kreatif yang mana jika dikelola dan dibina secara benar akan bernilai ekonomi tinggi, disamping berperan sebagai upaya pelestarian seni dan budaya di masyarakat.
Disini kata Denta (panggilan akrab Dr. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si), dibutuhkan keselarasan antara pihak pemerintah selaku pembina dengan sanggar sebagai pegiat seni.
Denta juga menekankan, sanggar-sanggar seni yang ada harus melekatkan kepada nilai-nilai ekonomi agar konsep pelestariannya dapat berjalan dengan baik, seraya mencontohkan kiprah Ayodya Pala yang sudah berjalan sedemikuan rupa.
“Ayodya Pala memiliki 45 cabang dengan 95 pelatih tari. Boleh ditanyakan kepada mereka (para pelatih), gaji mereka rata-rata melebihi UMR. ini berarti jelas sanggar seni memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Tinggal kembali bagaimana cara pengelolaannya”, tandas Denta.
Dalam pergelaran seribu penari, Ayodya Pala akan menampilkan 10 tari tradisional dari 10 daerah di Indonesia dengan apik yang tentunya tidak meninggalkan ciri yang dimiliki Ayodya Pala. Ende
Seribu Penari Ayodya Pala Siap Pecahkan Rekor MURI
