.CO.ID – JAKARTA.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan Senin (29/9/2025). Pada pukul 09.17 WIB, indeks tercatat naik 0,20% atau setara 16,51 poin ke level 8.115,84.
Analisis Tasrul Tannar dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa dalam jangka menengah, tren IHSG masih tetap positif. Pada Senin (29/9/2025), pergerakannya akan berada dalam kisaran 7.980 – 8.120.
Pada perdagangan 26 September 2025, IHSG ditutup di 8.099,33 setelah bergerak dalam kisaran 8.035,00 – 8.099,33. Indeks masih berada dalam channel naik namun mendekati support kritis di 7.980. Periode 123 hari menunjukkan tren jangka menengah yang stabil dengan r-squared 0,882 (tren sangat kuat) dan Slope 14,62 (tren naik mendominasi meskipun momentum melemah di resistance). Volume tercatat sebesar 387.262.890, di atas rata-rata 246.805.485, menandakan partisipasi pasar meningkat. Namun, lonjakan volume dipengaruhi oleh profit taking, sehingga tekanan jual masih kuat meskipun tren menengah tetap terjaga oleh minat beli.
Secara teknis, MACD melemah di bawah garis sinyal, MFI 51,56 netral cenderung turun, RSI 37,96 mendekati oversold, W%R -47,76 hampir jenuh jual, dan CMO -24,07 memperkuat tekanan jual. Level kunci: Resistance 1 di 8.120 (+0,26%) dan Resistance 2 di 8.162 (+0,78%); Support 1 di 8.029 (-0,87%) dan Support 2 di 7.980 (-1,48%). Gagal bertahan di 7.980 berpotensi memicu koreksi lebih dalam, sementara rebound dengan volume kuat membuka peluang uji ulang resistance.
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya:
1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Pada 26 September 2025, ANTM ditutup di 3.210 setelah bergerak antara 3.110 hingga 3.220. Saham masih berada dalam channel naik menengah, namun tekanan jual semakin meningkat. Level 3.070 menjadi cut loss yang krusial, dengan tren 179 hari yang stabil (r-squared 0.827, correlation 0.636, beta 0.856, slope 13.69, z-score 1.37) yang menunjukkan tren naik mendominasi meskipun rentan terhadap retracement. Volume sebesar 164.732.500 berada di atas rata-rata 150.230.784, sesuai dengan PVR 2.70 dan VVR 2.94 yang menunjukkan distribusi aktif.
Asing mencatat avg buy 31,218,753 lebih tinggi dari avg sell 24,047,585. Indikator teknikal lemah: MACD negatif, MFI 6,67, RSI 13,58, W%R -69,43, dan CMO -72,84 menegaskan kondisi oversold dan distribusi dominan. Level teknikal: R1 3.230 (+0,62%), R2 3.280 (+2,18%), S1 3.130 (-2,49%), S2 3.070 (-4,36%). Bertahan di atas 3.130 membuka peluang uji resistance, sedangkan tembus 3.070 berpotensi memicu koreksi.
Pada awal perdagangan Senin (29/9/2025), saham ANTN dibuka di level Rp 3.250 per saham
Dukungan: Rp 3.070 – Rp 3.130
Hambatan : Rp 3.230 – Rp 3.280
Rekomendasi:Beli Trading
2. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
Harga penutupan BBTN.JK pada 26 September 2025 berada di 1.300 (+1,96%), dengan harga terendah 1.270 dan tertinggi 1.300. Posisi harga masih dalam channel naik dengan support di 1.270 dan level cut loss 1.255. Resistance terdekat berada di 1.305 (+0,38%) dan 1.325 (+1,92%). Slope tren sebesar 3,53 mendukung arah positif, dengan korelasi tinggi terhadap pasar sebesar 0,883. Dari indikator teknikal, aliran asing menunjukkan rata-rata beli 4.895.358 lebih tinggi dari rata-rata jual 4.073.015. MACD mendekati area positif dengan histogram yang mengecil. MFI 19,51 (mendekati oversold) memberi peluang rebound, RSI 66,97 netral-kuat, W%R -20,84 dekat area overbought, dan CMO 33,93 menandakan kecenderungan beli moderat.
Parameter tambahan menunjukkan r-squared 0,720 (tren cukup dapat diandalkan), beta 1,249 (lebih volatil daripada pasar), dan Z-score 1,08 (harga dekat rata-rata). Volume harian 15.371.400 jauh di bawah rata-rata 38.607.426, menunjukkan partisipasi yang tipis. Sementara itu, PVR 2,35 dan VVR 6,40 menunjukkan bahwa fluktuasi harga masih cukup lebar. Selama harga tetap berada di atas 1.270, peluang untuk menguji resistance 1.305–1.325 terbuka, dengan disiplin cut loss di 1.255.
Pada awal perdagangan Senin (29/9/2025), saham BBTN dibuka di level Rp 1.300 per saham.
Dukungan: Rp 1.270
Resistensi : Rp 1.305 – Rp 1.325
Rekomendasi:Beli Trading
3. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
Situasi jual berlebihan ekstrem, peluang rebound relatif terbuka. Harga penutupan TLKM.JK pada 26 September 2025 berada di 3,110 (-0.32%), dengan range harian 3,090 – 3,160. Support terdekat berada di 3,080 (-0.96%) dan 3,040 (-2.25%), sedangkan resistance ada di 3,150 (+1.29%) dan 3,190 (+2.57%). Slope tren sebesar 6.92 masih positif dengan garis tren menengah di 3,240. Level cut loss disiplin ditetapkan di 3,110. Arus dana asing menunjukkan kecenderungan akumulasi, dengan rata-rata beli asing 24,800,652 lebih tinggi dari rata-rata jual asing 14,295,418. Indikator teknikal menunjukkan kondisi jenuh jual ekstrem: MACD masih negatif dengan histogram merah, MFI 1.58, RSI 0.07, W%R -84.42, dan CMO -99.85, yang menandakan peluang rebound teknikal cukup terbuka meskipun tekanan jual jangka pendek masih kuat.
Dari sisi parameter tambahan, kekuatan tren cukup kuat dengan r-squared 0.840 dan korelasi pasar sangat tinggi sebesar 0.959. Beta 0.740 menunjukkan karakter saham yang lebih defensif dibandingkan pasar, sementara Z-score 1.41 menandakan harga sedikit di atas rata-rata. Volume harian 66.789.300 masih di bawah rata-rata 112.901.299, dengan PVR 1.50 dan VVR 2.59 yang mencerminkan pergerakan relatif stabil. Selama harga tetap berada di atas 3.080, saham memiliki potensi untuk menguji resistance 3.150 – 3.190, dengan cut loss yang disiplin di 3.110.
Pada awal perdagangan Senin (29/9/2025), saham TLKM dibuka di level Rp 3.110 per saham.
Dukungan: Rp 3.080
Hambatan : Rp 3.150 – Rp 3.190
Rekomendasi:Beli Trading
