KORAN-PIKIRAN RAKYAT –Badan Geologi melakukan survei lapangan di lokasi longsor yang terjadi di Pondok Pesantren Attohiriyah dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Mubarkah di Kampung Pasir Buleud, Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tindakan ini dilakukan guna menginvestigasi penyebab longsoran serta memastikan keselamatan permukiman penduduk dari ancaman bencana berikutnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Asep Sehabudin, menyampaikan bahwa tim dari Badan Geologi telah diterjunkan ke lokasi pada hari Sabtu, 1 November 2025, untuk melakukan pemetaan dan analisis struktur tanah secara menyeluruh. “Tim geologi sudah tiba di lokasi untuk melaksanakan penelitian. Mereka melakukan pemetaan menyeluruh mengenai struktur tanah dan penyebab longsoran di sana,” katanya.
Menurut Asep, hasil penelitian tersebut sangat penting sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah daerah. Jika wilayah yang terkena dampak dianggap tidak lagi layak ditempati akibat tingginya risiko tanah longsor, pemerintah daerah perlu segera menyiapkan tindakan pemindahan bagi warga maupun aktivitas belajar santri.
Peristiwa tanah longsor terjadi pada hari Minggu, 26 Oktober 2025 malam, mengubur sebagian besar wilayah pesantren dan sekolah. Tanah dari tebing yang tingginya sekitar 20 meter runtuh, menyebabkan bangunan hingga empat ruang kelas MTs Al Mubarkah roboh. Kejadian ini juga berakibat pada korban jiwa, di mana seorang santriwati berusia 15 tahun tertimbun material longsor dan meninggal dunia.
Selain merusak sarana pendidikan, tanah longsor juga menyebabkan seluruh kegiatan belajar mengajar terhenti. Ratusan siswa MTs Al Mubarkah kini tidak memiliki ruang kelas untuk proses pembelajaran. Kementerian Agama (Kemenag) KBB kemudian menyarankan agar kegiatan belajar dilakukan secara online sementara waktu hingga hasil penelitian geologi memastikan tingkat keselamatan daerah tersebut.
