, MAKASSAR– PSM Makassar melanjutkan tradisi mengandalkan pemain muda di Super League 2025/2026.
Dari total 31 pemain.
12 di antaranya berusia di bawah 23 tahun.
Mereka mengisi berbagai posisi dan menjadi aset masa depan tim.
Pelatih Bernardo Tavares dikenal piawai memoles talenta muda.
Ia tidak merekrut pemain lokal berlabel bintang.
Tavares memberikan kesempatan bagi pemain muda yang berpotensi.
Tavares memanggil kiper akademi, Poetro Negoro, ke tim senior.
Ia juga merekrut Muhammad Tedja Kusuma dari Persikota Tangerang serta winger muda potensial Gala Pagamo.
Gala memperkuat Semen Padang musim lalu.
Pemain berusia 18 tahun ini mencetak tiga gol dan satu assist dari 21 penampilan.
Salah satu ke gawang PSM Makassar.
Kinerja yang mengesankan Gala membuat PSM tertarik.
Ia diumumkan sebagai pemain baru melalui akun Instagram resmi klub @psm_makassar, Selasa (22/7/2025) malam.
“Selamat bergabung, Gala Pagamo! Pemain sayap Garuda U-20 asal Payakumbuh, Sumatera Barat, akan menambah kedalaman skuad Pasukan Ramang musim depan,” tulis akun @psm_makassar.
Kehadiran pemain muda memperkuat visi jangka panjang PSM Makassar.
Klub berusaha membangun dasar yang kuat untuk kelangsungan tim.
Selain itu, PSM bisa memperoleh keuntungan melalui bisnis jual beli pemain jika talenta muda mereka diminati oleh tim lain.
Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar, mengatakan sepak bola kini telah menjadi industri.
“Tim itu sudah berkembang. Jadi harus mempersiapkan generasi-generasi berikutnya,” katanya kepada, Rabu (23/7/2025).
Menurutnya, dengan skuad muda, banyak opsi yang tersedia.
PSM bisa meminjamkan pemain ke klub lain untuk menambah jam terbang.
Jika performanya menjanjikan, mereka bisa dipanggil kembali.
“PSM juga bisa mendapatkan keuntungan dari bisnis jual beli pemain. Tapi yang paling penting adalah menjaga pemain muda ini sebagai fondasi masa depan. Mereka akan menjadi andalan tim,” katanya.
Syamsuddin menambahkan, pemain muda harus menunjukkan kemampuan agar mendapat tempat di tim utama.
“Yang paling diperhatikan adalah kualitas teknik dan skill. Teknik fokus pada permainan bola, sedangkan skill terlihat saat pemain bisa keluar dari tekanan,” jelas pelatih yang membawa PSM juara Liga 1999/2000 ini.
“Pemain profesional harus memiliki jiwa kompetitif dan pantang menyerah. Mental juga penting, bukan hanya keterampilan,” tambahnya.
Penggemar PSM Makassar, Asruddin, menganggap kehadiran pemain muda sebagai investasi jangka panjang.
Beberapa sudah menjadi andalan tim sejak tiga musim lalu.
Mereka perlahan menunjukkan kemampuan dan mendapatkan posisi utama.
Bahkan, beberapa diantaranya dipanggil Timnas Indonesia.
Victor Dethan dan M Ardiansyah kini memperkuat Timnas U-23 di ASEAN Championship U-23 2025.
“Saya kira PSM tak pernah kehabisan pemain muda potensial. Selalu ada yang muncul,” katanya.
Ia berharap Akademi PSM terus melahirkan pemain untuk tim senior, dan scouting diperluas untuk menemukan talenta dari luar akademi.
“Kita harus memikirkan keberlanjutan tim,” tutupnya.(*)