Jokowi Pembohong Besar, Situs Setkab RI Penyebar Hoax Terbesar Tidak Pernah Minta Maaf ke Publik

Forum Kota | Sudah lama kita sepakat untuk mendoktrin diri agar tidak menyebarkan informasi palsu, atau yang lebih dikenal dengan istilah HOAX. Kita selalu mewanti-wanti pada diri sendiri, keluarga dan kerabat, agar selalu Saring dahulu sebelum Sharing. Tapi celakanya, Pemerintah melalui Situs Sekretariat Kabinet RI setkab.go.id telah menyebarkan KEBOHONGAN BESAR…! Bila situs Setkab telah menyebarkan informasi palsu yang bersumber dari statement Presiden Jokowi, itu berarti Pemerintahan Presiden Joko Widodo selama ini Telah Membohongi Rakyatnya.

Bagus Budi Santoso

Betapa tidak, pada tanggal 25 November 2016, situs Setkab telah mempublish berita dengan judul Datanya Sudah Ada, Presiden Jokowi: Uang Kita Yang Disimpan di Luar Negeri Rp 11.000 Triliun. Namun kenyataannya, hingga di awal tahun 2025 ini, hutang yang masih ditanggung Negara dan Rakyat Indonesia berkisar Rp 8500 Trilyun…!!!

Seperti dikutip dari situs tersebut,  Di saat semua negara berebut uang masuk capital inflow dalam menghadapi tekanan ekonomi global, ternyata uang bangsa Indonesia yang berada di bawah bantal, di bawah kasur, dan yang disimpan di luar negeri masih banyak sekali. Data yang ada di kementerian ada kurang lebih Rp11.000 triliun.

“Datanya saya ada di kantong saya ada. Yang hadir di sini saya hafal satu, dua masih nyimpan di sana, masih. Wong namanya ada di kantong saya,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty, di Hotel Clarion, Makasar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (25/11/2016) malam.

Maka tak pelak, saya sebagai Rakyat Indonesia pun merasa bahagia, karena merasa Negara ini akan segera terbebas dari hutang luar negeri, dan tentunya akan berimbas pada kesejahteraan seluruh Rakyat Indonesia. Maka siapa yang tidak bangga dengan Presiden Jokowi saat itu ? Ditambah lagi dua tahun kemudian, Pada September 2018 katanya telah ditandatangani divestasi saham PT Freeport Indonesia sehingga kepemilikan Indonesia menjadi 51,2 persen melalui PT Inalum. Belum lagi ditambahkan dengan penguasaan Blok-blok Tambang Minyak, maka dapat dibayangkan, betapa akan makmurnya negeri dan Rakyat Indonesia…

Saya amati, saya tunggu-tunggu, kok belum nampak perubahan yang membaik pada perekonomian Negara dan rakyat Indonesia ? Bahkan tiap tahun, berita tentang Pertumbuhan Hutang Negara Makin Bertambah. Tidak ada Pertumbuhan Ekonomi pada Rakyat, bahkan semakin hari hingga berakhirnya kepemimpinan presiden Jokowi, Rakyat Makin Bergantung dan Berharap pada BANSOS. Maka Kebohongan Mana Lagi Yang Hendak kau Dustakan wahai Presiden RI ke-7 Joko Widodo…???

Rasa penasaran saya, dan juga banyak Rakyat Indonesia lainnya akhirnya “terjawab”.

Pada akhir 2024 lalu, Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, Dinobatkan sebagai Nominator Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Meskipun secara Hukum Positif dugaan korupsi yang dilakukan Jokowi memerlukan pembuktian yang panjang dan berliku, tetapi menurut pandangan saya, Kebohongan Yang Dilakukan Jokowi Sebagai Presiden, adalah KORUPSI YANG HAKIKI. Sebab Jokowi adalah seorang Muslim, dan Kebohongan adalah Ciri Orang Munafik, ditambah lagi dengan berbagai keingkaran berbagai janjinya.

Jadi, bagi kalian masih membanggaknnya dan tidak mau Jokowi disebut sebagai Koruptor, maka gantilah sebutannya sebagai MUNAFIKUN.

*** Bagus Budi Santoso

Writer: GusBS