Marak Isyu Pemdes di Demak Menyimpang, Ririn Kades Cantik Justru Unjuk Kinerja

Demak | Forum Kota – Belakangan ini, jagat media sosial yang didominasi oleh TikTok, sering digegerkan oleh video-video pemberitaan yang isinya tentang keluhan warga pada Kades dan jajaran pemerintahan desa nya.

Ririn Vitriasari, SE, Kepala Desa Ngelowetan, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak

Berbagai keluhan ditumpahkan, baik melalui unggahan video tiktok (vt) maupun isi komentar-komentarnya yang nyaris menghakimi, bahwa sebagian besar Pemerintahan Desa (Pemdes) di Kabupaten Demak melakukan penyimpangan.

Ada yang mengeluhkan pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) berbiaya tinggi, karena meminta surat pindah harus bayar 150.000, ada juga yang mengeluhkan Sertifikasi Massal dengan biaya mahal, dan yang lebih banyak adalah Transparansi Anggaran Dana Desa.

Banyak warga yang mempertanyakan penggunaan dana desa yang besar, namun di desanya nyaris tidak ada aktifitas pembangunan.

Tragisnya lagi, wilayah kabupaten Demak di musim penghujan yang memang sering jadi langganan banjir, menjadi energi tambahan untuk memaki Pemdes di wilayah nya.

Padahal, seperti diketahui, penanganan banjir di Demak harus melibatkan lintas sektoral, hingga pemerintah pusat.

Banyaknya pemberitaan menggunakan medsos tiktok tentang buruknya kinerja pemdes di Demak, meskipun diberitakan secara sepihak tanpa konfirmasi, tentu dapat menjustifikasi bahwa rata-rata kinerja pemdes di Demak buruk adanya.

Beruntung, beberapa pihak belakangan ini mulai membuat konten-konten positif, baik warga Demak yang peduli terhadap nama baik daerahnya, maupun dari unsur-unsur pemerintahan di Demak.

Adalah Ririn Vitriasari SE, Kepala Desa Ngelowetan Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, melalui Akun TikToknya @ririnririnkecil_real telah menjawab tudingan bahwa di desanya tidak ada aktifitas pembangunan dari Dana Desa.

Beberapa unggahan video tiktoknya telah menunjukkan kegiatan pembangunan peningkatan jalan dusun dan jalan pertanian, bahkan dirinya selalu turun langsung untuk memeriksa kualitas dan kuantitas proyek yang ada.

Meskipun demikian, masih ada saja akun tiktok yang mengkomentari dengan nyinyiran.

“Ketakutan, kalau dana desa mau diaudit, baru dibangun. Tahun kemarin ngapain aja ?”, ujar akun tiktok @pandawa244 pada komentarnya.

Ririn yang dikenal sebagai Kades Cantik dan mantan Biduan Pantura itu, kemudian membalas santai menggunakan video tiktok nya.

Dalam unggahannya, Ririn mengatakan bahwa dirinya baru menjabat selama dua tahun. Dan dalam kurun waktu tersebut, bisa dilihat apa saja yang telah desanya bangun.

“Monggo, silakan datang ke desa Ngelowetan kecamatan Mijen kabupaten Demak, tanyakan ke warga atau perangkat desa, apa saja yang telah dibangun, baik yang bersumber Dana Desa maupun Dana Aspirasi Dewan”, pungkasnya.

Mengingat banyaknya masyarakat yang menggunakan tiktok sebagai acuan sumber informasi, menurut pandangan penulis, bahwa Kades Ririn perlu dijadikan percontohan bagi desa-desa lainnya untuk menuju keterbukaan informasi. Dengan demikian opini miring yang sering terbangun, dapat diluruskan. Dan lebih baik lagi, bila tiap desa memiliki website, dengan demikian warga yang tengah merantau dapat melihat perkembangan desanya.

*** GusBS

Writer: GusBS