— Nama Fabrizio Romano mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan penggemar sepak bola global. Ia dikenal sebagai jurnalis olahraga asal Italia yang selalu tepat dalam mengungkap informasi transfer pemain, bahkan sebelum media besar melaporkannya.
Fabrizio menjadi figur utama setiap kali jendela transfer dibuka, karena ia sering menjadi yang pertama mengumumkan kesepakatan besar antara klub-klub.
Ucapan khasnya, “Here We Go” telah menjadi istilah wajib ketika berita transfer pemain akan segera diumumkan.
Bukan hanya isu belaka, informasi yang disampaikan Romano biasanya selalu terbukti kebenarannya. Hal ini menjadikannya dikenal dan dihormati oleh para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Fabrizio Romano lahir di Kota Napoli, Italia pada tanggal 21 Februari 1993. Ia menyelesaikan studinya di Universitas Katolik Santa Hati yang Kudus dan memulai kariernya di dunia jurnalistik sejak berusia 18 tahun.
Sekarang, ia dikenal secara luas sebagai reporter Sky Sports dan The Guardians. Meskipun demikian, ia juga aktif di berbagai platform pribadinya seperti Instagram, Twitter, TikTok, dan YouTube yang masing-masing memiliki jutaan penggemar.
Berkat konsistensinya dalam menyampaikan informasi transfer, Fabrizio bukan hanya seorang jurnalis biasa. Ia telah menjadi sosok yang paling ditunggu setiap detik saat bursa transfer berlangsung.
Ia memiliki pendekatan khusus dalam menyampaikan berita, sehingga informasi yang disajikannya terasa istimewa dan menarik. Inilah yang membedakannya dari jurnalis olahraga lainnya.
Karier Fabrizio dimulai dengan menulis di beberapa situs lokal Italia. Namanya mulai dikenal setelah bergabung dengan Sky Sports Italia dan fokus pada informasi terkait transfer pemain.
Tidak hanya itu, ia juga menulis untuk media ternama lainnya seperti The Guardians dan Calciomercato. Berkat jaringan yang luas dan sumber yang andal, Fabrizio mampu menyajikan informasi dari dalam klub secara cepat dan akurat.
Akun media sosialnya menjadi sumber utama bagi para penggemar, agen pemain, serta klub profesional. Banyak dari mereka yang lebih percaya informasi yang diberikan Fabrizio daripada pernyataan resmi klub.
Keberhasilan Fabrizio di bidang jurnalistik tidak hanya terlihat dari dampaknya di media sosial. Ia juga telah memperoleh berbagai penghargaan penting pada tingkat internasional.
Pada tahun 2022, dia tercantum dalam daftar Forbes 30 Under 30 sebagai salah satu tokoh muda yang berpengaruh di dunia olahraga.
Pada tahun yang sama, ia juga meraih penghargaan Best Influencer dalam ajang Football Content Awards.
Tidak berhenti sampai di situ, Fabrizio meraih penghargaan Best Football Journalist dalam acara Globe Soccer Awards 2022. Di tahun berikutnya, ia kembali memperoleh gelar Best Influencer dan Best Digital Journalist dari ajang yang sama.
Secara keseluruhan, Fabrizio telah memperoleh lima penghargaan internasional karena kontribusinya dalam dunia jurnalisme sepak bola. Jumlah ini belum termasuk apresiasi dari media dan tokoh-tokoh sepak bola global.
Keberhasilan Fabrizio sebagai seorang jurnalis juga diiringi dengan penghasilan yang sangat menarik. Kekayaannya diperkirakan mencapai 1 juta dolar AS atau sekitar Rp14,8 miliar.
Pendapatan tersebut didapat dari pekerjaannya di media besar serta platform media sosial pribadinya. Ia juga terkenal kerap tampil dalam berbagai acara talk show dan podcast sepak bola ternama.
Meskipun telah mencapai kesuksesan, perjalanan Fabrizio bukanlah sesuatu yang terjadi secara instan. Karier dia dimulai dengan dukungan dari Gianluca Di Marzio, seorang jurnalis senior yang lebih dulu terkenal di dunia sepak bola.
Fabrizio terkenal dengan kerja kerasnya, bahkan dianggap hanya tidur lima jam sehari untuk memperoleh informasi mengenai transfer pemain. Ia juga mampu melakukan hingga 50 panggilan telepon dalam sehari kepada agen, pemain, atau sumber internal klub.
Yang menarik, Fabrizio ternyata merupakan penggemar berat Watford. Ia mengidolakan klub tersebut sejak kecil karena sering memainkannya dalam permainan FIFA dan Football Manager.
Selain itu, ia juga memiliki kemampuan berbahasa yang beragam, mampu berbicara dalam bahasa Italia, Inggris, Spanyol, dan Portugis. Kemampuan ini memudahkannya dalam berkomunikasi dengan berbagai sumber dari berbagai negara.
Namun, Fabrizio tidak terhindar dari kritik. Ia pernah dikritik karena mengungkapkan informasi kemenangan Lionel Messi dalam Ballon d’Or 2023 beberapa minggu sebelum acara resmi diadakan.
Namun, posisinya sebagai jurnalis transfer yang paling tepercaya tetap tidak tergantikan. Nama-nama besar seperti Mark Ogden dan David Ornstein pun belum mampu bersaing dengan popularitasnya.
Fabrizio Romano menjadi sosok baru dalam jurnalisme sepak bola kontemporer yang cepat, akurat, dan sangat dekat dengan penggemar digital. Setiap kali ia mengirim pesan “Here We Go”, dunia tahu ada transfer besar yang sedang berlangsung.