Jawaban Pola Pengembangan Paragraf Deduksi atau Induksi: Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 10-11

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 10, 11 soal nomor 1 sampai 4 Kurikulum Merdeka tentang Pola Pengembangan Paragraf.

Memahami struktur paragraf dengan baik menjadi dasar penting dalam keterampilan menulis. Untuk membantu siswa SMA/SMK kelas XI mendalami hal ini, buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia menyajikan tugas-tugas analisis paragraf pada Bab 1, Bagian B Kegiatan 2, khususnya di halaman 10 dan 11.

Melalui tugas ini, siswa diajak untuk mengamati berbagai pola pengembangan paragraf, mulai dari mengidentifikasi jenis deduktif dan induktif, hingga menilai kebenaran pernyataan tentang ide pokok dalam satu paragraf.

Terdapat empat soal yang disusun oleh Heny Marwati dan K. Waskitaningtyas, penulis buku yang diterbitkan oleh Kemdikbudristek tahun 2021. Untuk mendukung proses belajar mandiri, kunci jawaban soal nomor 1 hingga 4 kini hadir sebagai bahan evaluasi dan panduan.

Misalnya, pada soal pertama, siswa diajak menilai apakah dalam satu paragraf boleh ada dua kalimat utama, sementara soal kedua menuntut kemampuan membaca struktur paragraf.

Dengan adanya referensi jawaban ini, diharapkan siswa dapat lebih percaya diri saat mengerjakan tugas kelompok maupun belajar sendiri di rumah.

Berikut adalah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 10, 11 dalam buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XI.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 10

Lakukan latihan di bawah ini secara kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa!

1. Jawablah soal benar atau salah di bawah ini!

  • Dalam satu paragraf boleh terdapat dua ide pokok yang diungkapkan dalam dua kalimat utama. (Benar/Salah)
  • Hanya terdapat satu kalimat penjelasan dalam satu paragraf untuk menjelaskan ide pokok. (Benar/Salah)
  • Pola pengembangan paragraf deduksi dimulai dengan pernyataan umum kemudian diakhiri dengan

    pernyataan-pernyataan khusus. (Benar/Salah)

  • Kalimat utama dalam pengembangan induktif terletak di akhir paragraf. (Benar/Salah)
  • Pola pengembangan induktif dimulai dengan pernyataan khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum. (Benar/Salah)

Kunci Jawaban:

salah

salah

benar

benar

benar

2. Identifikasikan pola pengembangan paragraf deduksi atau induksi pada paragraf-paragraf di bawah ini!

a. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian berencana untuk menambah luas lahan sawah guna menciptakan ketahanan pangan nasional. Hal ini dianggap penting karena banyak lahan pertanian yang mengalami perubahan fungsi. Ketahanan pangan ini dianggap mendesak untuk segera dilakukan karena krisis yang melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia akibat pandemi Covid-19. Setiap bangsa harus segera memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan tidak bisa bergantung pada impor dari bangsa lain. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang terutama mengenai daerah mana di Indonesia yang layak segera dibuka menjadi lahan pertanian baru.

Kunci Jawaban: deduksi

b. Buah lokal dianggap lebih sehat dan segar dibandingkan buah impor. Hal ini disebabkan oleh buah impor yang masuk ke Indonesia memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pengirimannya. Seperti buah apel yang diimpor dari Amerika. Mereka membutuhkan waktu lebih dari tiga minggu untuk sampai ke tanah air. Hanya dengan proses pengawetan, buah tersebut tetap segar ketika sampai ke masyarakat Indonesia. Dengan alasan itulah, mengonsumsi buah lokal dianggap lebih sehat karena pastinya tidak ada unsur pengawet.

Kunci Jawaban: induksi

c. Gerakan mencintai barang dalam negeri semakin keras digaungkan. Buah dan sayur sebagai bagian dari kekayaan hayati Indonesia juga menjadi fokus gerakan tersebut. Namun, sejumlah permasalahan masih terus mengganjal. Baru-baru ini Menteri Pertanian menyatakan bahwa tingkat konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih rendah. Tingkat konsumsi buah lokal masyarakat Indonesia belum mencapai 40 kg per kapita setiap tahun, padahal seharusnya lebih dari 65 kg per kapita per tahun. Permasalahan lain seperti volume produksi dari tingkat petani. Selama ini, produksi buah-buahan lokal masih berasal dari usaha yang bersifat pekarangan, bukan perkebunan besar. Dengan kondisi tersebut, volume produksi buah-buahan lokal Indonesia juga menjadi terbatas.

Kunci Jawaban: deduksi

d. Kota Batu, Malang, Jawa Timur selama ini dikenal sebagai penghasil apel. Namun, ternyata kota yang sejuk di Kota Malang tersebut juga menghasilkan ketela khas yang sangat disukai oleh masyarakat Jepang, yaitu ketela ungu. Para petani di Batu, Malang bahkan hampir setiap bulan mengekspor jenis umbi ini. Masyarakat Jepang sangat suka mengonsumsi umbi ungu karena banyak manfaat kesehatan yang ada pada kandungan umbi ungu ini. Beberapa manfaat mengonsumsi umbi ungu adalah bisa mencegah penyakit sma, kanker, bahkan diabetes. Memang sangat luar biasa pada saat kita suka mengonsumsi produk makanan asing seperti beberapa jenis makanan cepat saji yang belum tentu sehat untuk tubuh kita. Ternyata makanan produk lokal Indonesia disukai oleh orang Jepang. Jadi, tunggu apa lagi. Mulailah mengonsumsi produk makanan lokal Indonesia karena ternyata banyak manfaat kesehatan yang kita dapatkan dari produk makanan lokal kita.

Kunci Jawaban: induksi

3. Tulislah sebuah paragraf dengan pola pengembangan deduksi dan sebuah paragraf dengan pola pengembangan induksi.

Setiap paragraf minimal terdiri atas tujuh kalimat dengan tema tempe sebagai sumber makanan protein nabati.

Untuk membantumu dalam menyusun kedua paragraf tersebut, kamu bisa menggunakan kosakata di bawah ini!

a. murah

b. protein

c. kedelai

d. sehat

e. fermentasi

f. masyarakat

g. makanan

h. nabati

Kunci Jawaban:

1. Paragraf dengan Pola Pengembangan Deduksi

Tempe merupakan salah satu makanan super yang harus dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena kaya akan protein nabati yang tinggi dan mudah diperoleh dengan harga yang murah. Produk olahan kedelai melalui proses fermentasi ini tidak hanya lezat, tetapi juga sangat sehat bagi tubuh. Kandungan nutrisi dalam tempe dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi harian, menjadikannya alternatif protein hewani yang efektif. Konsumsi tempe secara rutin dapat mendukung pertumbuhan sel, menjaga kesehatan tulang, dan meningkatkan imunitas. Dengan segala keunggulannya, sudah semestinya tempe menjadi pilihan utama dalam menu harian kita.

2. Paragraf dengan Pola Pengembangan Induksi

Proses fermentasi kedelai yang sederhana mampu mengubah bahan baku murah ini menjadi sumber protein yang melimpah. Tempe juga diketahui mengandung serat, vitamin B12, dan antioksidan yang sangat baik untuk menjaga tubuh tetap sehat. Selain itu, kandungan gizi nabati yang tinggi pada tempe menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang mencari alternatif daging. Tidak heran jika makanan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidangan masyarakat Indonesia. Berbagai penelitian juga telah membuktikan manfaat luar biasa tempe bagi kesehatan. Oleh karena itu, jelaslah bahwa tempe adalah sumber protein nabati yang unggul, bergizi, dan terjangkau untuk semua.

4. Berdasarkan teks yang berjudul “Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan”, tentukan pola pengembangan paragraf yang digunakan dalam setiap paragrafnya!

Kunci Jawaban:

Pola pengembangan paragraf pada teks “Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan”,

Paragraf 1: Ketahanan pangan sangat penting untuk diperkuat sekarang ini. (pengembangan deduksi)

Paragraf 2: Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor beras mencapai 2,25 juta ton pada tahun 2018. (pengembangan deduksi)

Paragraf 3: Ketergantungan terhadap beras juga menjadi ironi di tengah besarnya kekayaan sumber daya alam negeri ini berupa berbagai sumber hayati yang menghasilkan karbohidrat tinggi. (pengembangan deduksi)

Paragraf 4: Penghapusan konsumsi beras di Indonesia menyebabkan makanan pokok lokal diabaikan. (pengembangan induksi)

Paragraf 5: Dengan demikian, konsumsi pangan lokal sebagai sumber karbohidrat lain diharapkan terus meningkat. (pengembangan induksi)

Paragraf 6: Kementerian Pertanian mengajak seluruh gubernur dan bupati/wali kota untuk bekerja sama memperkuat gerakan diversifikasi pangan ini dalam upaya memperkuat ketahanan pangan. (pengembangan deduksi)

Paragraf 7: Upaya diversifikasi pangan lokal ini ditargetkan menurunkan konsumsi beras dari 94,9 kg per kapita per tahun menjadi 85 kg per kapita per tahun pada 2024.

(pengembangan deduksi)

Paragraf 8: Pemerintah tidak dapat tiba-tiba menerapkan kebijakan diversifikasi pangan jika produksi pangan lokal, seperti umbi-umbian, di setiap daerah belum dapat ditingkatkan. (pengembangan deduksi)

*) Penyangkalan:

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 10, 11 di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal ini merupakan pertanyaan terbuka yang berarti ada beberapa jawaban yang tidak terpaku seperti di atas.

***

(TribunTrends/Tribunnews)