Orang-orang yang Blokir WhatsApp Mantan Tanpa Ragu Biasanya Memiliki 7 Ciri Kepribadian Ini Menurut Psikologi

Dalam hubungan cinta, perpisahan sering kali menjadi momen yang penuh emosi.

 

Beberapa orang memilih untuk menjaga komunikasi dengan mantan, sementara yang lain langsung menutup rapat pintu interaksi dengan cara memblokirnya di media sosial, termasuk WhatsApp.

 

Keputusan untuk memblokir mantan sering dipandang sebagai tindakan yang drastis, tetapi dari sudut pandang psikologi, tindakan ini justru bisa mencerminkan kepribadian tertentu.

Mereka yang tanpa ragu memblokir mantan biasanya bukan hanya sekadar ingin “menghilang”, tetapi memiliki pola pikir, prinsip, dan karakter unik yang membentuk cara mereka menghadapi masalah emosional.

 

Dilaporkan oleh Expert Editor pada Senin (29/9), terdapat tujuh ciri kepribadian yang sering melekat pada orang-orang yang berani melakukan hal tersebut.

1. Tegas dalam Menetapkan Batas

Orang yang memblokir mantan biasanya memiliki kepribadian tegas dalam menetapkan batasan.

 

Mereka memahami bahwa menjaga jarak adalah langkah penting untuk melindungi diri dari luka lama.

 

Bagi mereka, hubungan yang sudah berakhir tidak perlu dibuka kembali dengan percakapan yang bisa memicu kenangan atau konflik baru.

 

Sikap ini mencerminkan kemampuan untuk berkata “cukup” demi kesehatan mental.

2. Berorientasi pada Kesehatan Emosional

Psikologi menjelaskan bahwa individu dengan perawatan diri yang tinggi cenderung lebih cepat mengambil langkah untuk memutus komunikasi dengan sumber stres.

 

Dengan memblokir mantan, mereka sedang melindungi keseimbangan emosinya.

 

Tindakan ini bukan berarti benci, melainkan bentuk kesadaran bahwa kedamaian hati jauh lebih penting daripada sekadar menjaga hubungan yang sudah usai.

3. Tidak Suka Drama yang Berlarut

Kepribadian yang cenderung realistis dan anti-drama juga sering terlihat pada orang-orang ini.

 

Mereka memilih untuk memblokir karena tidak ingin ada percakapan kosong atau pesan mendadak yang justru memperpanjang perasaan bercampur.

 

Bagi mereka, kehidupan setelah putus harus bergerak ke arah yang lebih sehat, bukan terjebak dalam pusaran konflik lama.

4. Memiliki Kemandirian yang Tinggi

Orang yang berani memutus akses mantan biasanya memiliki kepribadian yang mandiri.

 

Mereka tidak merasa harus tetap terhubung untuk mendapatkan validasi atau perhatian.

 

Sikap ini menunjukkan bahwa mereka lebih suka mengandalkan diri sendiri dalam menghadapi perasaan, ketimbang berharap ada peran mantan di dalam hidupnya.

5. Rasional dalam Mengambil Keputusan

Ada orang yang sulit untuk memutuskan karena terikat pada kenangan, tetapi tidak dengan tipe yang satu ini.

 

Mereka cenderung berpikir secara rasional: jika hubungan sudah berakhir, maka akses komunikasi tidak lagi relevan.

 

Psikologi menyebut orang seperti ini memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang jelas, meskipun keputusan tersebut bisa terasa keras bagi sebagian orang.

6. Tidak Takut Kehilangan

Mereka yang secara langsung memblokir mantan biasanya memiliki kepribadian yang tidak terikat berlebihan pada masa lalu.

 

Mereka menyadari bahwa hidup tidak berhenti hanya karena kehilangan seseorang.

 

Sikap berani “melepaskan sepenuhnya” ini membuat mereka terlihat lebih kuat dan tidak takut kehilangan, baik secara emosional maupun sosial.

7. Fokus pada Masa Depan

Ciri terakhir adalah orientasi ke depan.

 

Orang dengan kepribadian ini lebih suka memandang masa depan daripada menoleh ke belakang.

 

Dengan memblokir mantan, mereka membuka ruang bagi diri sendiri untuk bisa berkembang, belajar dari pengalaman, dan menerima hubungan baru yang lebih sehat.

Kesimpulan

Keputusan untuk memblokir WhatsApp mantan bukan hanya tindakan emosional, tetapi bisa menjadi cerminan dari kepribadian yang tegas, rasional, dan berorientasi pada kesehatan mental.

 

Orang-orang yang melakukannya biasanya menyadari bahwa menjaga jarak adalah cara terbaik untuk melindungi diri, mengurangi drama, dan membuka peluang hidup yang lebih bahagia.

Jadi, jika Anda atau seseorang di sekitar Anda pernah melakukan hal ini, jangan terburu-buru menilainya secara negatif.

 

Justru bisa jadi itu tanda kekuatan karakter dan kemampuan mengelola emosi yang sehat menurut psikologi.

 

***