Profil Frans Sokhi Lase, Paskibraka 2025 Asal SMAN 1 Kota Jambi Tugas di Istana Negara Hari Ini

Ada dua Paskibraka dari Jambi yang bertugas dalam upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, yaitu Frans Sokhi Lase dan Nindya Eltsani Fawwas.

Paskibraka atau Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ini memiliki tugas utama mengibarkan dan menurunkan Bendera Pusaka negara (duplikat).

“Aku tidak menyangka bisa lolos, karena persaingan yang ketat. Ternyata saat pengumuman langsung aku dinyatakan lulus,” kata Frans Sokhi Lase saat diwawancarai setelah latihan di lapangan di Jambi beberapa waktu lalu.

Paskibraka ini terdiri dari siswa SMA/sederajat yang terpilih dari seluruh Indonesia untuk bertugas mengibarkan dan menurunkan Bendera Merah Putih pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.

Berikut adalah biodata Frans Sokhi Lase, Paskibraka dari Jambi yang bertugas dalam upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara hari ini 17 Agustus 2025.

Frans Sokhi Lase berasal dari SMA Negeri 1 Kota Jambi.

Frans Sokhi Lase lahir di Jambi pada 17 Februari 2009.

Siswa berusia 16 tahun ini memiliki nama panggilan Sokhi.

Sokhi adalah siswa SMA Negeri 1 Kota Jambi yang bercita-cita menjadi seorang TNI atau polisi (abdi negara).

Biodata Frans Sokhi Lase

Nama: Frans Sokhi Lase, naik ke kelas XI F2.

Nama Panggilan: Sokhi

Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 17 Februari 2009

Usia: 16 tahun

Asal sekolah: SMAN 1 Jambi

Daftar Nama Paskibraka dari 38 provinsi yang akan bertugas pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih pada 17 Agustus 2025 (sumber: presidenri.go.id):

Aceh: Muhammad Ridho dan Nathania Putri Diwansyah

Sumatera Utara: Adinata Kurniawan Harahap dan Kristine Andeska BR Ginting

Sumatera Barat: Habib Burhan dan Lulu Athul Fuadah

Riau: Rafael Varindra dan Alya Zahra Khalisah

Jambi: Frans Sokhi Lase dan Nindya Eltsani Fawwaz

Sumatera Selatan: Ahmad Noval Al Farizi dan Putu Elysa Boniarta

Bengkulu: Rizqullah Naufal Habibie BL. dan Khanza Nabilla Putri

Lampung: Muhammad Ghaalib Alghifari dan Ni Made Ira Puspa Nandini

Kepulauan Bangka Belitung: Muhammad Aditya Kenzo Nugraha Alfaiz dan Fitri Atiqah Mahya

Kepulauan Riau: Bagas Yudha Pratama dan Thifaal Maahirah Atika

DKI Jakarta: Farrel Argantha Irawan dan Sultana Najwa

Jawa Barat: Andi Java Ibnu Hajar Sinjaya dan Kyla Princessa

Jawa Tengah: Muhammad Rasya Alfarel Hudy dan Anindya Putri Aprilia

Daerah Istimewa Yogyakarta: Faishal Ahmad Kurniawan dan Naura Aullia Putri Darmawan

Jawa Timur: Arka Bintang Is’adkauthar dan Kayla Zahra Tastaftian Elfirin

Banten: Affan Zahwan Ramadhan dan Daniella Shia Caely

Bali: I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana dan Ni Putu Anindya Permata Wardana

Nusa Tenggara Barat: Arafat Abdullah Hanif dan Mutia Yuningsih

Nusa Tenggara Timur: Paulus Gregorius Afrizal dan Merlin Anggraeni Mausali

Kalimantan Barat: Gregorius Marhico dan Chelsea Olivia

Kalimantan Tengah: Angga Nugraha Za’ahir dan May Wulandari

Kalimantan Selatan: Dimas Budiman dan Alvina Dhiya Kamila Faradisa

Kalimantan Timur: El-Rayyi Mujahid Faqih dan Putri Nur Azizah

Kalimantan Utara: Nabil El Zahr dan Tabella Ismayati Assa

Sulawesi Utara: Firji Beeg dan Bianca Alessia Christabella Lantang

Sulawesi Tengah: Riswan Komian dan Anggita Damayanti

Sulawesi Selatan: Infanteri Nadhif Ibha dan Aliah Sakira

Sulawesi Tenggara: Muhammad Faiq Alimuddin dan WD. Alika Zea Chanidya

Gorontalo: Rahmat Hidayat dan Armelya Indira Zahra Habibie

Sulawesi Barat: Hilton Pratama Mantong dan Zalfa Naqiyya

Maluku: Samuel Frangki Balsala dan Inggrid Christiani Nahak

Maluku Utara: M. Aqsyahiful Ikram dan Beatrix Missy

Papua: Theodorus Alfredo Wanma dan Friyella Msiren

Barat Papua: Hayavi Arsenal Lemauk dan Rhita Lovely Chantika Febiolla Ayomi

Papua Pegunungan: Fransiscus Xaverius Pahabol Hisage dan Kenny Maria Eluay

Papua Tengah: Matthew Farel Jun Abetyo Sawo dan Stince Clara Muyapa

Papua Selatan: Abraham Sarau dan Tersisia Devota Wanggimop

Papua Barat Daya: Frans Jemput dan Esterline Putri Wulandari Warmasen.