Dandim 1618/TTU Turut Serta dalam Peninjauan Lahan Yonif TP di Naiola

Laporan Jurnalis, Dionisius Rebon

, KEFAMENANU– Letkol Arm Didit Prasetyo Purwanto, S.E., Komandan Kodim 1618/TTU, mendampingi rombongan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dalam melakukan inspeksi terhadap area pembangunan Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) di Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten TTU, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lahan tersebut terletak di sekitar area Kompi Senapan C Yonif RK 744/SYB. Luas total lahan yang disiapkan sekitar 50 hektar.

Pemeriksaan lahan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Survey Kemhan, Kolonel Czi A. Wisnu Wardana. Hadir dalam rombongan tersebut, Pabanda Faskon Kodam IX/Udayana Mayor Czi Yudhi, serta perwakilan teknis dari Kemhan yaitu Herman Wahyuana, Riqab Iqbal, dan Heru Bayugara. Tim ini juga didampingi oleh Denzibang 1/IX Letda Czi Gregorius beserta anggota.

Selain unsur TNI, hadir pula dalam kesempatan tersebut pejabat daerah yang terlibat dalam bidang tata ruang dan aset daerah, seperti Kabid Tata Ruang PUPR TTU, Ida Radjab serta Kabid Aset BKAD TTU, Ferdinandus Liko.

Saat diwawancarai Dandim 1618/TTU, Letkol Arm Didit Prasetyo Purwanto S.E menyampaikan bahwa pembentukan Yonif TP adalah program nasional yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia.

Yonif TP berperan sebagai kekuatan strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan pengembangan wilayah. Unit ini menjadi mitra langsung masyarakat yang memfasilitasi pembangunan di daerah.

“Mereka meningkatkan produktivitas pertanian, peternakan, serta pengembangan wilayah secara besar-besaran dan terencana,” katanya.

Ia menekankan, partisipasi langsung dari unsur pemerintah daerah dalam momen tersebut, menjadi tanda positif bahwa pembangunan Yonif TP mendapatkan dukungan penuh dari berbagai sektor.

Yonif TP, menurut Dandim 1618/TTU, dirancang sebagai satuan pembangunan dengan tugas utama mendukung kemandirian wilayah, meningkatkan kesejahteraan penduduk, serta memperkuat posisi pertahanan daerah melalui pendekatan kemanusiaan dan ketahanan pangan.

Kehadiran satuan ini sangat penting, khususnya di daerah perbatasan seperti di Kabupaten TTU. Wilayah Kabupaten TTU memiliki potensi sumber daya yang besar tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.

Menurutnya, Yonif TP bukan hanya sekadar mendirikan sebuah markas. Namun, lebih dari itu, merupakan bagian dari rencana besar dalam membangun masa depan bangsa.

“Kami persiapkan sumber daya manusia unggul dari Kabupaten TTU yang siap berkontribusi dan mandiri dalam hal pangan,” ujarnya.

Ia berharap, kehadiran Yonif TP dapat menjadi solusi nyata terhadap tantangan ketahanan wilayah, sekaligus menjadi penggerak utama dalam pemberdayaan dan peningkatan kualitas generasi penerus di Kabupaten TTU.(bbr)

Ikuti Berita lainnya diGOOGLE NEWS