PR BEKASI– Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengajak Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk membangkitkan kembali kejayaan masa lalu dengan mengembalikan fungsi sungai sebagai pusat kehidupan masyarakat. Menurutnya, kejayaan Kerajaan Tarumanegara dahulu tidak lepas dari penguasaan daerah aliran sungai yang menjadi sumber kekuatan utama.
Dalam kunjungannya ke Cikarang pada Jumat, ia menekankan pentingnya menjaga lebar, kedalaman, serta kelestarian aliran sungai di era modern. Dedi menegaskan, perkembangan industri tidak boleh menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah, baik dari rumah tangga, komunitas, maupun perusahaan.
Ia juga mengajak semua pihak menyusun rencana jangka panjang, termasuk pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal secara bertahap. Menurutnya, jika budaya menjaga sungai terbentuk, ulama bahkan bisa menetapkan larangan membuang kotoran ke sungai karena air dalam pandangan Islam harus selalu suci dan menyehatkan.
Dedi juga menilai Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menunjukkan komitmen serius dalam mengembalikan fungsi sungai. Ia bahkan memberikan julukan “Raja Bongkar” karena keberanian Ade menertibkan ribuan bangunan liar yang berdiri di sepanjang bantaran sungai, meski berisiko menimbulkan kontroversi.
Bupati Ade menegaskan, hingga saat ini sedikitnya 11.000 bangunan liar di 120 titik sudah berhasil ditertibkan, dan langkah tersebut akan terus berlanjut demi mengembalikan fungsi aliran sungai. Selain itu, Pemkab Bekasi juga berkomitmen memperluas ruang terbuka hijau, membenahi tata ruang kota, serta mempertahankan lahan sawah yang dilindungi agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga.***