RUU BUMN Siap Disahkan, Saham TLKM, PGAS, ANTM Siap Naik?

, JAKARTA — DPR RIdiatur untuk menyetujui revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hari ini, Kamis (2/10/2025).

Diketahui, Komisi VI DPR RI bekerja sama dengan pemerintah telah menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN yang selanjutnya akan dibawa ke sidang paripurna DPR.

Undang-undang BUMN mencatat setidaknya terdapat 84 pasal yang diubah dengan 11 pokok utama, mulai dari penghapusan statusKementerian BUMNmenjadi Lembaga Pengawas (BP) BUMN, larangan jabatan ganda menteri dan wakil menteri di struktur perusahaan milik negara, serta aturan pembagian dividen saham kelas A berwarna ganda.

Sementara rencana pengesahan tersebut, indeks saham BUMN atauIDX BUMN 20ditutup melemah 0,25 ke posisi 359,23 pada perdagangan kemarin, Rabu (1/10/2025). Penurunan ini sejalan dengan kinerja IHSG yang turun 0,21% menuju 8.043,82.

Namun, sepanjang tahun berlangsung (year to date/YtD), IDX BUMN 20 masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,65% berkat adanya kenaikan pada beberapa saham.

Berdasarkan data Bloomberg Terminal, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menjadi penggerak utama indeks dengan kontribusi sebesar 346,72%. Hal ini didorong oleh kenaikan harga saham perusahaan sebesar 120,97% Ytd ke Rp3.210.

Peringkat kedua diisi oleh saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang berada di level Rp3.060 atau naik 21,81% YtD. Pertumbuhan ini memberikan kontribusi sebesar 181,96% terhadap IDX BUMN 20.

Sementara itu, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dan PT Timah Tbk. (TAM) mengalami pergerakan tertentu.TINS) masing-masing memberikan bobot sebesar 58,27% dan 53,01%.

Kepala Penelitian Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, menganggap RUU BUMN mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat tata kelola perusahaan. Oleh karena itu, peraturan ini diharapkan memberikan dampak positif dalam jangka pendek.

“RUU BUMN menunjukkan adanya komitmen pemerintah dalam memperkuat tata kelola dan fleksibilitas bisnis. Investor dapat melihat hal ini sebagai indikasi positif karena ada harapan peningkatan efisiensi dan transparansi,” kata Liza kepadaBisnis, baru-baru ini.

Meskipun demikian, Liza mengatakan bahwa para investor juga akan menantikan detail pelaksanaan serta aturan pendukung dari regulasi baru tersebut. Menurutnya, potensi ketidakpastian masih ada jika proses pelaksanaan justru menciptakan celah yang memperparah ketidakpastian.

Di tengah situasi ini, saham perusahaan milik negara besar di sektor perbankan dan energi dianggap lebih stabil dalam menghadapi perubahan regulasi. Dasar keuangan yang kuat menyebabkan fluktuasi saham perusahaan pelat merah di dua sektor tersebut tidak terlalu rentan.

“Untuk saham BUMN besar di sektor perbankan dan energi, dampaknya cenderung lebih stabil karena dasar yang kuat. Jadi secara keseluruhan, revisi ini lebih menjadi kesempatan daripada ancaman, selama pelaksanaannya konsisten,” tambah Liza.

Sebelumnya, Felix Darmawan, Equity Research Analyst dari Panin Sekuritas, mengatakan bahwa perubahan UU BUMN dapat ditafsirkan dalam dua cara oleh pasar. Menurutnya, dalam jangka pendek, perubahan tersebut berpotensi menjadi pemicu positif karena menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat proses restrukturisasi dan meningkatkan efisiensi BUMN.

“Memang terdapat peluang menjadi sentimen positif karena pasar melihat adanya upaya pemerintah dalam mempercepat restrukturisasi serta mendorong efisiensi BUMN,” tutup Felix.

Meskipun demikian, Felix memperingatkan bahwa percepatan ini juga dapat menimbulkan ketidakpastian. Hal ini disebabkan oleh aturan turunan dari revisi UU BUMN yang berpotensi memberikan ruang bagi campur tangan politik atau mengubah sistem tata kelola yang sudah berjalan.

“Percepatan ini dapat menghasilkan gangguan jika aturan detail justru memberi ruang bagi campur tangan politik atau mengubah struktur tata kelola yang sudah ada,” tambahnya.

_______

Disclaimerberita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.